Maras Taun Tradisi Budaya Belitung.
Maras Taun pada awalnya merupakan acara peringatan hari panen bagi para petani padi ladang di Desa Selat Nasik, Pulau Mendanau Kabupaten Belitung. Padi ladang hanya dapat dipanen setelah masa tanam sembilan bulan, oleh karena itulah perayaan panen ini hanya dilaksanakan satu tahun sekali. Pada perkembangannya, pesta rakyat ini berubah, tidak sekadar untuk memperingati panen padi, melainkan juga sebagai ungkapan syukur semua penduduk pulau, baik petani maupun nelayan. Jika petani merayakan hasil panen padi, maka para nelayan merayakan musim penangkapan ikan tenggiri serta keadaan laut yang tenang.
Maras sendiri berarti memotong, dan taun berarti tahun.
Makna dari nama ini adalah semua penduduk meninggalkan tahun yang
lampau dengan ucapan syukur dan memohon untuk semua yang baik di tahun
selanjutnya. Peristiwa Maras Taun ini, sebenarnya tidak hanya dilakukan
oleh masyarakat Selat Nasik saja, namun juga oleh beberapa desa di Pulau
Belitung, Pulau Mendanau, dan pulau-pulau kecil lain yang termasuk
dalam Kabupaten Belitung. Kendati demikian, perayaan Maras Taun di Selat
Nasik merupakan perayaan pertama yang dijadikan agenda wisata dan telah
didukung oleh pemerintah Provinsi Bangka Belitung.
Rangkaian
perayaan Maras Taun dapat berlangsung selama tiga hari, dengan hari
terakhir sebagai puncak perayaan. Sebelum puncak perayaan, masyarakat
yang hadir disuguhi beragam pertunjukan kesenian dari Desa Selat Nasik
maupun dari daerah-daerah lainnya. Beragam kesenian seperti Stambul
Fajar khas Belitung, Tari Piring khas Minang, dan Teater Dulmuluk
dipertontonkan. Selain kesenian tradisional, pentas musik organ tunggal
juga turut menambah kemeriahan pesta rakyat ini.
Pada puncak perayaan, acara dibuka dengan lagu dan tari Maras Taun yang dibawakan oleh dua belas gadis remaja, yang menggunakan kebaya khas petani perempuan, lengkap dengan topi capingnya. Lagu yang dinyanyikan oleh para remaja ini merupakan lantunan ucapan syukur atas hasil bumi yang mereka dapatkan. Sementara itu, gerak dalam tarian ini menyimbolkan para petani yang bekerja sama saat memanen padi ladang.
Usai tarian dipentaskan, acara dilanjutkan dengan Kesalan. Kesalan sendiri merupakan haturan doa syukur atas panen yang telah dilewati dan permohonan berkah untuk masa depan, yang dipimpin oleh dua orang tetua adat Selat Nasik. Usai doa dipanjatkan, kedua tetua adat ini menyiramkan air yang telah dicampur dengan daun Nereuse dan Ati-ati. Penyiraman air ini merupakan simbol untuk membuang kesialan bagi warga desa.
Pada puncak perayaan, acara dibuka dengan lagu dan tari Maras Taun yang dibawakan oleh dua belas gadis remaja, yang menggunakan kebaya khas petani perempuan, lengkap dengan topi capingnya. Lagu yang dinyanyikan oleh para remaja ini merupakan lantunan ucapan syukur atas hasil bumi yang mereka dapatkan. Sementara itu, gerak dalam tarian ini menyimbolkan para petani yang bekerja sama saat memanen padi ladang.
Usai tarian dipentaskan, acara dilanjutkan dengan Kesalan. Kesalan sendiri merupakan haturan doa syukur atas panen yang telah dilewati dan permohonan berkah untuk masa depan, yang dipimpin oleh dua orang tetua adat Selat Nasik. Usai doa dipanjatkan, kedua tetua adat ini menyiramkan air yang telah dicampur dengan daun Nereuse dan Ati-ati. Penyiraman air ini merupakan simbol untuk membuang kesialan bagi warga desa.
Suasana perayaan
Maras Taun akan semakin meriah ketika lepat (makanan dari beras ladang
berwarna merah, yang diisi potongan ikan atau daging), diperebutkan oleh
masyarakat. Dalam upacara Maras Taun, akan disajikan dua macam lepat,
yakni sebuah lepat berukuran besar dengan berat sekitar 25 kilogram, dan
lepat berukuran kecil berjumlah 5.000 buah. Lepat besar akan dipotong
oleh pemimpin setempat ataupun tamu kehormatan, yang kemudian
dibagi-bagikan kepada warga setempat. Pemotongan dan pembagian lepat ini
merupakan simbol dari seorang pemimpin yang harus melayani warganya.
Setelah itu, masyarakat setempat akan berebut untuk mengambil
lepat-lepat kecil. Berebut lepat merupakan simbol kegembiraan warga atas
hasil panen dan tangkapan ikan yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar