Selasa, 21 April 2015

Buang Jong

 Tradisi Buang Jong

Buang Jong merupakan permainan yang dilakukan pada waktu-waktu khusus sebagai bentuk upacara adat atau ritual. Dengan demikian, Buang Jong tidak termasuk ke dalam jenis permainan biasa yang bisa dimainkan kapan dan dimana saja. Buang Jong berasal dari kata ‘buang’ yang berarti membuang dan ‘jong’ yang berarti sejenis perahu. Oleh karena itu, Buang Jong berati sejenis pesta laut yang membuang perahu ke laut.
Buang Jong umumnya dilakukan oleh masyarakat pantai seperti Suku Sawang dan Suku Laut di Belitung. 

Waktu pelaksanaannya yakni pada musim angin Barat atau pada saat nelayan tidak menangkap ikan. Tujuannya adalah untuk menghormati Dewa Laut dan memohon perlindungan ketika melaut. Perlengkapan yang digunakan dalam ritual ini adalah miniatur perahu dan rumah yang tebuat dari bambu atau kayu (jong dan ancak), sesaji, perahu layar, alat pengangkut perlengkapan, dan seperangkat alat musik.
Buang Jong dilakukan selama berhari-hari dan diiringi tari-tarian serta musik tradisional. Hari pertama jenawan atau pemimpin ritual melakukan upacara pembukaan dengan membaca mantera. Pembacaan mantera dimeriahkan kesenian bedaik oleh para gadis. Hari kedua mulai dilakukan pembuatan miniatur perahu, balai, dan orang-orangan. Pembuatan miniatur tersebut harus selesai dalam waktu satu hari. Hari ketiga perahu dan peralatan lainnya diarak keliling kampung dan diiringi tetabuhan yang ramai sampai malam. Ritual ini ditutup dengan dibuang atau dilayarkannya perahu berserta isinya ke laut yang dilakukan di hari terakhir.

Hari keempat, arak-arakan dilakukan sejak pagi ke seluruh pelosok kampung menuju pantai. Setelah tiba di pantai, semua peralatan ritual dinaikkan ke perahu-perahu yang telah disiapkan. Kemudian jenawan memimpin ritual untuk melayarkan perahu. Setibanya di tempat tertentu, peralatan tersebut dibuang ke laut. Jenawan beserta rombongannya kembali ke pantai dan disambut masyarakat. Masyarakat menyambut dengan cara menyiram dan selanjutnya terjadi sembur-menyembur di antara masyarakat sepuas-puasnya dan penuh kegembiraan. Dengan demikian, selesailah ritual Buang Jong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar